Kamis, 14 Mei 2009

DASAR – DASAR DALAM BERNYANYI


Kali ini gw mau ngejelasin ke lo semua, apa itu vocal dan bagaimana cara melatih
suara yang benar. Semua disini meliput dasar-dasarnya suara serta apa aja yang dinilai dari suara seorang penyanyi.

Cerita ini gw kutip dari pelajaran yang pernah gw dapetin dan juga berdasarkan pendapat dari para musisi yang berpengalaman.

Untuk menyajikan suara yang indah dalam bernyanyi, sebelumnya kita harus tahu beberapa tahapan yang harus dilatih,

dibina, dan diasah secara teratur serta memerlukan disiplin yang tinggi, yaitu :






A. PERNAPASAN
B. MEMBENTUK SUARA
C. RESONANSI ( Menggemakan suara )
D. VOCAL & KONSONAN
E. INTONASI ( Menyanyikan nada dengan tepat )
F. ARTIKULASI ( Pengucapan yang benar & Jelas )
G. FRASERING ( Menyanyikan kalimat dengan utuh )
H. INTERPRETASI & EKSPRESI ( Memahami & Menjiwai nyanyian )

Tahapan yang diatas akan tersaji dalan satu kegiatan yaitu PENAMPILAN atau PEMENTASAN. PERNAPASAN.

Ini adalah bagian utama dan terpenting dalam sebuah latihan vocal. Kalian tahu kenapa..? Karena nafas adalah penggerak utama dari suara. Kuatnya nafas dapat menimbulkan dan menciptakan getaran sebagai sumber dari pada “ Bunyi “. Dan nafas juga sebagai Vitamin yang paling ampuh untuk menyehatkan suara. Makanya pernafasan harus dilatih dengan baik dan teliti.
Dalam bernyanyi, kita mengenal 3 ( tiga ) jenis pernafasan. Masing – masing mempunyai kelebihan dan kelemahan

tersendiri.

1. Pernafasan Bahu
Yaitu pada saat mengambil / menarik nafas, dilakukan dengan mengangkat bahu untuk mengisi paru-paru. Cara seperti

ini tidak begitu baik, karena nafas yang dihasilkan dangkal dan mengakibatkan kalimat jadi terputus-putus.

2. Pernafasan Dada
Yaitu dengan membusungkan dada pada saat menarik nafas untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini juga tidak begitu

baik, karena jadi terkesan cepat lelah dan akibatnya suara jadi tidak stabil dan terputus-putus.

3. Pernapasan Diafragma
Lazim kita sebut dengan pernafasan rongga perut. Yaitu menarik / mengambil nafas untuk mengisi paru-paru dengan

mengembangkan rongga perut atau diafragma, serta mengembangkan tulang rusuk. Cara inilah yang terbaik yang

dilakukan untuk bernyanyi, karena akan menghasilkan nafas yang panjang, ringan, santai dan produksi suara lebih

bermutu.

Dengan pernafasan diafargma penyanyi dapat leluasa dalam berekspresi karena tidak ada tekanan dan desakan dalam

pernafasan.

GIMANA CARNYA MELATIH PERNAFASAN DALAM BERNYANYI?

Cape’ neh ngetiknya.. Gini aja, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih pernafasan ini, khususnya

melatih “DIAFRAGMA” penyanyi, antara lain:

a. Dengan berdiri santai, badan lurus, sambil meletakkan ujung jempol jari di ujung tulang rusuk terbawah. Tariklah

nafas melalui hidung dengan cara perlahan atau dengan cepat, dan rasakan bahwa jempol kamu tadi terdorong kesebelah

luar, sebagai reaksi dari melonggarnya tulang iga.
Jika telah terasa penuh, kemudian nafas tadi dikeluarkan dalam bentuk senandung vocal “a” atau konsonan “s” ataupun

dengan hitungan. Yang jelas bukan dengan cara mendorong, tapi mengeluarkan nafas sehemat mungkin.
Lakukan minimal 20x setiap hari atau setiap ada kesempatan buat latihan. Ini akan membuat otot-otot perut kamu

menjadi semakin kokoh dan kuat.

b. Dengan posisi tidur terlentang lurus dan kedua tangan diletakkan sejajar dengan tubuh. Letakkan beberapabenda

seperti buku diatas perut sebagai beban dan tariklah nafasseperti bagian “a” diatas serta rasakan bahwa beban

diatas perut terangkat keatas, juga rasakan tulang rusuk ikut mendorongnya.
Jika telah terasa penuh, keluarkan lagi seperti yang “a” tadi dan lakukan minimal 20x sehari ato tambahan kapan aja

kamu punya waktu buat latihan.

Latihan ini bisa membuat otot perut menjadi kokoh serta kita pun jadi santai untuk mengucapkan kalimat. Selain itu

juga dapat merubah kebiasaan bernafas yang dilakukan dengan mengangkat bahu atau membusungkan dada.
Ada juga cara buat nguatin otot perut yaitu dengan tertawa terbahak bahak , sampai terasa klo perut tergoncang

goncang. Tapi klo latihan ini harus dilakukan dengan sangat hati hati, karena nanti bisa dibilang orang gila

(hehehe)

Pengambilan nafas pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat dilakukan dengan menarik nafas melalui hidung

dengan santai. Namun jika pada saat bernyanyi atau ditengah lagu sebaiknya dilakukan dengan singkat atau dengan

mendengkus, seperti kita nyium aroma yang harum atau aroma makanan ( Hmmm Jadi laper neh.. ).
Pada pernafasan yang demikian, kita hanya mengembangkan pernafasan “alami” yang kita miliki, akan tetapi jika

pernafasan alami “naik turunnya sama” sedangkan penyanyian itu “ menariknafas dengan cepat dan mengeluarkannya

dengan sehemat mungkin” karena tujuan utama kita adalah menyelesaikan satu kalimat dalam satu tarikan nafas. Dengan

demikian kalimat yang kita ucapkan /nyanyikan kedengaran indah dan bermutu, tidak tersendat-sendat.



Selamat mencoba!!



salam ^_^


By : Diandra Chandra

0 komentar:

Posting Komentar

komentar tidak di larang..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates